Dahsyatnya Efek Bacaan Al Quran Untuk Ibu Hamil
SEJAUH manakah efek bacaan Al Quran untuk ibu hamil, baik efek fisik maupun psikologis atau kejiwaan? Inilah satu di antara pertanyaan yang sering disampaikan terkait “fadilah” atau manfaat bacaan Al Quran untuk ibu hamil.
Sebelum menjawab hal ini, kita sepakat bahwa
membaca Al Quran adalah sebuah kemuliaan, lambang kesalehan, pengundang
keberkahan, sebentuk amal yang amat dicintai Allah Ta’ala sehingga pahala
berlipat-lipat, sebentuk amal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi saw. dan
juga menu harian para sahabat dan orang-orang saleh setelahnya.
Andaikan tidak ada fadilah membaca Al Quran
kecuali fadilah-fadilah ini saja, itu sudah sangat cukup bagi kita untuk tidak
melewatkannya.
Padahal, pada kenyataannya, membaca Al Quran
memiliki segudang fadilah atau keutamaan yang belum semua mampu diketahui oleh
manusia.
Satu di antaranya adalah dahsyatnya efek bacaan Al Quran untuk ibu hamil. Bagaimana
konkretnya? Mari kita telaah bersama.
Menurut para ahli, memasuki minggu ke-24 atau
bulan keenam dari kehamilan, pendengaran janin sudah berfungsi secara penuh.
Hal ini terbukti dengan timbulnya reaksi dari
janin, yaitu dengan menggerakkan tubuhnya secara lembut, ketika dia mendengar
suara-suara yang disukainya.
Dia pun dia akan menunjukkan respons khas saat
mendengar suara-suara bising atau teriakan yang tak disukainya. Efek ini mampu
dipertahankan setelah enam menit bayi tersebut lahir:
si jabang bayi akan berhenti dia menangis,
membuka mata, dan dia tampak lebih tenang saat dia diperdengarkan musik yang
biasa didengarnya ketika di alam rahim.
Janin, dengan demikian, menjadi terbiasa dengan
rangsangan yang sama.
Berdasarkan hal ini, sejumlah peneliti
menyimpulkan bahwa musik klasik untuk ibu hamil dapat memberi pengaruh positif
pada proses perkembangan janin. Inilah yang kemudian dikenal dengan Efek
Mozart.
Sebenarnya, bagi seorang Muslim, ada banyak
pilihan untuk merangsang otak janin dalam kandungan yang tidak kalah hebatnya.
Satu yang terpenting adalah dengan membaca atau
memperdengarkan alunan ayat-ayat suci Al Quran secara intens.
Kegiatan religius, khususnya membaca Al Quran,
akan memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap kecerdasan emosi (EQ) jabang
bayi yang dikandung daripada terapi apa pun!
Sungguh, mengenalkan kegiatan Islam secara dini
kepada anak sangatlah dianjurkan.
Lantunan ayat suci Al Quran adalah suara terbaik
ciptaan Allah di muka bumi yang telah disesuaikan dengan komposisi dan
kesangguapan mendengar setiap manusia.
Sebagaimana halnya tentang efek Mozart—musik
klasik untuk ibu hamil di mana bayi yang sejak dalam kandungan diputarkan musik
klasik.
Ketika lahir dia lebih cepat merespons suara
musik yang sering diputarkan untuknya, pembiasaan ibu untuk membaca dan
memperdengarkan ayat-ayat suci Al Quran akan memberi pula efek-efek positif
bagi bayi setelah kelahirannya.
Berawal dari sinilah efek bacaan Al Quran
untuk ibu hamil dan janin yang dikandung akan bisa dirasakan.
Tahun 1984, konferensi kedokteran Islam Amerika
Utara memaparkan hasil sebuah penelitian, bahwa bacaan Al Quran mampu
mendatangkan ketenangan jiwa bagi yang membacanya hingga 97 persen.
Penelitian lainnya menyebutkan, bayi yang baru
berusia 48 jam akan memberikan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang
ketika diperdengarkan bacaan Al Quran.
Bacaan itu akan membuat jiwanya menjadi tenang.
Ketenangan ini akan membuat pertumbuhan janin di dalam rahim berlangsung secara
optimal.
Di sekitar kita pun ada banyak kisah tentang
bagaimana efek membaca Al Quran untuk ibu hamil dan bayi yang dikandung dan
kelak dilahirkannya.
Ada pengalaman menarik dari seorang kenalan.
Saat masa kehamilan, dia dan suaminya berusaha
meningkatkan intensitas membaca Al Quran, sehingga tiada hari tanpa membaca Al
Quran.
Dia pun secara sengaja memperdengarkan lantunan
ayat-ayat suci tersebut dan beberapa nasyid dan musik klasik islami untuk ibu
hamil.
Apa yang terjadi? Setelah bayi itu lahir, dia
selalu bereaksi ketika mendengar yang ngaji, walaupun yang ngaji itu bukan ayah
dan ibunya.
Dia pun merespons ketika diperdengarkan nasyid
dan musik klasik islami untuk ibu hamil yang diperdengarkannya berulang-ulang
pada saat sebelum kelahirannya.
Yang menarik, seiring pertambahan usianya, dia
akan berhenti menangis dan menjadi gembira ketika orangtuanya memperdengarkan
ayat-ayat suci Al Quran dan musik-musik kesukaannya.
Kuncinya Melakukan Pembiasaan
Pembiasaan dan pengkondisian yang dilakukan ibu
hamil dengan senantiasa memperdengarkan lantunan ayat suci Al Quran kepada
janinnya.
Terbukti menjadikan sang janin, ketika sudah
lahir ke dunia memiliki kecenderungan lebih besar untuk mudah membaca dan
menghapal Al Quran.
Asalkan stimulus-stimulus tersebut senantiasa
diberikan.
Tentang hal tersebut, boleh jadi terjadi
karena sebelumnya, yaitu saat dalam kandungan, sang anak sudah memiliki
pengalaman dengan Al Quran.
Karena hal tersebut, di dalam otaknya telah
terdapat sirkuit-sirkuit yang berisi rekaman atau memori tentang Al Quran.
Dengan demikian, ketika dia distimulasi dengan
hal yang sama, saat sudah lahir ke dunia, informasi tersebut telah menemukan
jalur-jalurnya di dalam otak.
Hal tersebut menjadikan dia menjadi lebih
mudah membaca dan menghapal Al Quran. Jalur-jalur itu pun apabila sering
dilewati akan menjadi semakin kuat dan tahan lama.
Ini mirip dengan terbentuknya sebuah jalan besar.
Awalnya mungkin hanya jalan setapak.
Namun, seiring dengan semakin banyaknya orang
yang melewati jalan tersebut, lama kelamaan jalan tersebut akan semakin besar.
Jalan tersebut bahkan bisa menjadi seperti
jalan raya atau jalan tol.
Bacaan Al Quran Untuk Ibu Hamil
Pada dasarnya tidak ada
dalil umum yang menyatakan hal seperti itu.
Jadi tidak ada
kepastian bahwa dengan membaca surat Maryam untuk ibu hamil dan membaca surat
Yusuf untuk ibu hamil akan membuat anak yang dilahirkan kelak menjadi cantik,
tampan ataupun cerdas.
Tidak ada dalil yang
mendasari pernyataan tersebut, sehingga sebaiknya tidak mempercayai keyakinan
tersebut.
Karena berkata
tentang agama Allah SWT tentang hal yang tidak diketahui adalah tercela.
Tidak hanya dua surat
tersebut yang dinilai baik, namun secara keseluruhan surat Al Quran adalah
semuanya baik ketika dibaca dan diamalkan, penuh keberkahan dan mendapat
pahala.
Tapi hal tersebut tidak
berarti bahwa segala permasalahan disandarkan pada Al quran sesuai dengan
pemikiran manusia.
Karena sesungguhnya
yang memutuskan bentuk rupa dan kelak bagaimana bayi akan lahir adalah hak
mutlak Allah SWT, seperti firmanNya berikut,
“Dialah yang membentuk
kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak di
sembah) melainkan Dia, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. “ [Q.S Al Imran
6]
Ayat tersebut
ditafsirkan oleh Imam Qhurtubi rahimahullah sebagai berikut :
“Allahlah yang
menciptakan jelek atau tampan, hitam atau putih, tinggi atau pendek, sempurna
atau cacat dan lain sebagainya”.
Namun begitu sangat
dianjurkan sekali amalan untuk ibu hamil dengan rajin membaca Al Quran.
Dan pastikan untuk
selalu berdoa setelah sholat dan sehabis membaca al Quran agar kelak anak yang
dilahirkan setampan dan sesoleh nabi Yusuf ataupun secantik dan sesolehah siti
Maryam.
Amin..
Komentar
Posting Komentar